Penyakit Kuning, Pengobatan dan Daftar Penyakit Penyertanya di SehatQ.com

Penyakit kuning masih menimbulkan beberapa kecemasan, apalagi bila terjadi pada anak kecil atau balita. Namun tahukah Anda tentang diagnosis, pengobatan serta pencegahan penyakit yang disebut Jaundice ini? Simak penjelasannya di bawah ini! 

Diagnosis Penyakit Kuning
Untuk memastikan terjadinya penyakit Jaundice, dokter akan melakukan pemeriksaan kadar bilirubin melalui tes darah. Lalu, untuk mengetahui penyebab yang datangnya Jaundice, dokter akan menjalankan beberapa pemeriksaan seperti di bawah ini:

1. Tes Darah
Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar zat (enzim dan protein) yang dihasilkan oleh hati. Melalui tes darah ini, dokter juga dapat mengetahui adanya infeksi seperti malaria dan hepatitis C atau adanya penyakit autoimun lainnya. 

2. Tes Urine
Tes urine dilakukan untuk mengukur kadar zat bilirubin yang telah diolah atau disebut urobilinogen. Tes ini dapat membantu dokter mengetahui penyebab penyakit kuning, apakah pre-hepatic, intra-hepatic bahkan post-hepatic.

3.Tes Pemindaian
Pemindaian dilakukan untuk mengetahui kondisi organ hati serta saluran empedu. Jenis pemindaian yang dilakukan adalah USG, CT scan, MRI, atau ECRP.

4. Biopsi Hati
Biopsi hati dilakukan oleh dokter gastroenterologi dengan mengambil sedikit sampel jaringan organ hati untuk diperiksa di bawah mikroskop

Bagaimana Cara Pengobatan Jaundice?
Pengobatan penyakit ini tergantung kepada penyebab penyakit kuning yang mendasari munculnya Jaundice ini sendiri. Dengan kata lain, pengobatan untuk penyakit pre-hepatic berbeda dengan penyakit intra-hepatic atau penyakit post-hepatic.

1. Pengobatan Penyakit Jaundice Pre-Hepatic
Tujuan utama pengobatan ini adalah untuk mencegah sel darah merah hancur terlalu banyak atau terlalu cepat, sehingga penumpukan bilirubin dapat dicegah bahkan dihindari. Sebagai contoh, apabila penyakit kuning pre-hepatic disebabkan oleh malaria. 

Dokter akan meresepkan obat antimalaria seperti doxycycline atau chloroquine. Tujuanya untuk menghentikan infeksi malaria yang mengakibatkan banyaknya penghancuran pada sel darah merah.

2. Pengobatan Penyakit Kuning Intra-Hepatic
Pengobatan ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan pada organ hati, dan mencegah meluasnya kerusakan pada organ hati. Sebagai contoh, apabila kerusakan organ hati ini disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan, maka pasien wajib membatasi minum alkohol.

Sementara itu, jika kerusakan hati dipicu oleh infeksi, seperti hepatitis B atau hepatitis C, dokter akan memberikan obat antivirus. Apabila kerusakan hati sudah tahap akhir dan tidak dapat diperbaiki atau sirosis, dokter kemudian akan menyarankan prosedur transplantasi hati.

3. Pengobatan Penyakit Jaundice  Post-Hepatic
Pengobatan ini bertujuan untuk menghilangkan sumbatan yang ada dalam saluran empedu dan pankreas. Pada penyakit kuning post-hepatic yang diakibatkan oleh batu saluran empedu, dokter akan berusaha mengangkat batu tersebut melalui operasi.

Pengobatan penyakit Jaundice pada bayi baru lahir
Penyakit kuning pada bayi seharusnya segera membaik dalam 2 sampai 3 minggu. Namun pada kasus yang parah, bayi perlu mendapat penanganan seperti ini di rumah sakit:

1. Fototerapi
Dalam prosedur fototerapi, bayi akan disinari dengan cahaya biru atau yang kerap dipanggil blue light therapy. Sinar biru inilah akan membantu pembuangan bilirubin dari tubuh bayi.

2. Suntik Immunoglobulin
Suntik immunoglobulin ini bertujuan untuk menurunkan kadar antibodi dan menyebabkan penghancuran sel darah merah  yang meningkat akibat perbedaan golongan darah antara bayi dan sang ibu.

3. Transfusi Tukar
Transfusi tukar dilakukan apabila bayi tidak membaik dengan terapi lainnya. Dalam prosedur ini, darah bayi akan diganti menggunakan darah dari pendonor.

Pencegahan Penyakit Kuning
Pencegahan penyakit kuning dilakukan dengan mencegah penyebab penyakit itu sendiri. Beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan diantaranya:
- Melakukan vaksinasi hepatitis A dan hepatitis B
- Minum obat pencegahan penyakit malaria sebelum melakukan perjalanan ke daerah yang rawan penyakit tersebut
- Batasi konsumsi minuman beralkohol, untuk mencegah kerusakan pada organ hati.
- Hentikan kebiasaan merokok, untuk mencegah datangnya penyakit kanker.
- Jangan menyalahgunakan NAPZA, terutama berbagi jarum suntik
- Hindari berhubungan seksual tanpa pengaman dan berganti pasangan, supaya tidak tertular hepatitis B dan hepatitis C.
- Mengonsumsi makanan dan minuman yang bersih, supaya terhindar dari hepatitis A.
- Gunakan alat pelindung diri di lingkungan kerja agar tidak terpapar dengan zat kimia yang dapat memicu kerusakan pada organ hati
- Konsultasikan dengan dokter mengenai risiko dan manfaat dari obat-obatan yang akan digunakan, karena beberapa obat seperti paracetamol, dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati atau memicu timbulnya gejala penyakit misalnya defisiensi G6PD.

Itulah penjelasan mengenai daftar penyakit yang ditimbulkan oleh penyakit kuning atau penyertanya. Anda dapat melakukan chat pribadi dengan dokter di SehatQ.com atau via Aplikasi SehatQ apabila ingin penjelasan yang lebih lengkap.